Pages

Friday, March 14, 2014

Apa itu Cinta?

Ada apa dengan cintaPerbedaan aku dan engkauBiar menjadi baitDalam puisi cinta terindah

Familiar sama lagu itu dong? *kelihatan banget angkatan berapa
Jadi apa sih cinta itu?

Sebelum masuk ke topik utama, ini termasuk salah satu hal yang hanya bisa didapat ketika masuk Fakultas Psikologi. Belajar Tentang Cinta. Gue bakalan njelasin dikit tentang apa itu cinta berdasarkan teori ya. Bukan asal bacot, bukan dari majalah, bukan dari artikel internet yang dipost di situs online. Ini Ilmiah ya guys. Sejujurnya ini agak peer banget karena gue harus buka lagi slide jaman semester I soal hubungan interpersonal, baca buku pinjeman tentang Hubungan Interpersonal yang gue pinjem sampe skr belum gue balikin. (Heheheheh), dan sengaja ngedownload slide HI dari Gdrive angkatan.

Let's start...




I. What Is Love?
Dulu jaman SMA gue pernah ngobrol sama temen gue tentang bedanya suka, sayang, dan cinta. Dan jawabannya tentu aja masih lucu-lucuan aja. Waktu itu gue dapet jawaban kalo sebelum cinta harus ada sayang, sebelum sayang harus ada suka.
Aku suka kamu sama kayak aku suka es krim. Tapi belum tentu aku sedih kalau es krim favorit dimakan orang, nah ini namanya sayang. Kalo cinta, bakalan ada rutinitas makan es krim dalam interval tertentu. Kalo nggak beli, liat aja udah seneng. Tapi aku akan bela-belain nabung buat beli es krim itu.
Nah itu deskripsi jaman SMA. Gimana sekarang?

Kita balik ke teori dulu yuk.
John Ciardi seorang seniman, penulis puisi cinta, menjelaskan cinta sebagai "sebuah kata yang digunakan untuk melabel ketertarikan seksual dari muda-mudi, kebiasaan orang paruh usia, dan kebergantungan orang-orangtua" (duh, inggrisnya gini deh: the word used to label the sexual excitement of the young, the habituation of the middle aged, and the mutual dependence of the old. Ngerti maksudnya kan?)

Bapaknya Cinta, Sternberg (1988) menjelaskan cinta sebagai suatu hal yang kompleks. Cinta melibatkan banyak area yakni emosi, kognitif, dan motivasi. Hingga akhirnya Sternberg (1998) menjelaskan makna cinta sebagai sebuah bagian terdiri dari TIGA komponen besar. Yang ketiganya berinteraksi dan saling berhubungan. Sejauh ini, Teori Cinta inilah yang paling banyak digunakan.

Sternberg menjelaskan adanya Model Segitiga Cinta bukan Cinta Segitiga ya? Hehehe.. Kalo nggak salah ini dipublish pertama kali tahun 1986.


Itu gambar diatas adalah gambar segitiga cintanya Sternberg ya guys. Ada tiga komponen. Berikut penjelasannya: (Eh ini urutannya bukan dari dangkal dalamnya cinta, apalagi penting tidak pentingnya komponen ini dalam cinta lho. Ini gue jelasin aja urut sesuai tulisan yang ditengah dari gambar diatas)
1. Intimacy.
Intimacy dari kata intimate yang artinya kedekatan. Kalau disini, artinya adalah sebuah perasaan dimana seseorang merasa terikat atau merasa dekat atau lekat, apapun deh bahasanya. Kalau lagi sama orang itu rasanya hangat, nyaman, merasa dipahami, komunikasinya baik (nggak slek kalo ngobrol), saling support dan berbagi. Cuma satu komponen ini sebutannya Liking aka suka aka naksir. Jelasinnya nanti aja lah, komponennya dulu aja.
2. Passion.
Apakah passion disini artinya adalah keinginan terdalam dari seseorang untuk mendalami sesuatu, atau menjadi sesuatu gitu?? Duh, ndak ndak... bukan bukan... ney ney. Ini beda sama passion dimana orang sering ditanya passion kamu di apa? Di Arsitektur kontemporer. Bukan seperti itu.
Passion disini adalah dorongan dalam cinta, ketertarikan fisik dan hubungan seksual. Dengan adanya passion, ada dorongan utnuk selalu bersama dan ada keinginan untuk selalu langgeng. Jadi ada dorongan untuk mencintai, adanya desire hemm keinginan, bahkan hingga keinginan seksual seperti peluk, cium, dibelai, digandeng tangannya, dan yang lain-lain yang lebih jauh. Eitss.. No pre marital sex yaaa.. Kalau passion yang sampai jauh ya sama pasangan sah saja. Oke?
3. Commitment.
Tau artinya komitmen kan? Komitmen itu terikat. Kalo udah terikat nggak mau kemana-mana dong?
Orang yang bener-bener komit bakalan ngelakuin hal-hal nyata yang bukan cuma omdo doang.
Misalnya cowok lo bilang, kalo dia setia sama lo, tapi nyatanya masih suka sembunyi-sembuyi ngeLINE mantannya dengan kata-kata mesra. Bukan komit namanya.
Atau misalnya cowok lo bilang, "Mau nemplok ke cewek manapun didunia dia bakalan balik sama lo?" Hemmm... Bullshit... Rethink again buat jadiin dia pasangan.
Komitmen adalah hasil dari ekspektasi dan kepercayaan diri kalau hubungan yang dijalin bakalan langgeng. Seorang yang ngakunya udah berkomitmen akan merasa bertanggung jawab atas satu sama lain. Dia akan berusaha saling menjaga hubungan, dan menjaga ke"well-being"an dari hubungan tersebut. Ntar kapan-kapan gue omongin soal satisfaction sama well being ya. Intinya well-being itu kesejahteraan. Tapi implisit maknanya bukan itu doang.
Gue kasih sampel sederhana yang udah komit ya:
"Si Ahmad dan Si Aisyah sudah berkomitmen untuk menjalin hubungan asmara. Mereka memiliki banyak sekali perbedaan. Sebelum bertemu mereka sudah memiliki setting goal masing-masing. Tapi ternyata, setelah mereka melakukan pendekatan, goals itu bertentangan. Ahmad ingin lanjut S2 di Sorbone, sedangkan Aisyah ingin lanjut S2 di San Fransisco. Akhirnya mereka mencari jalan tengah, untuk mencari tempat lain yang memiliki universitas yang hampir sama baiknya seperti yang mereka impikan."
Orang yang sudah komit, akan mencari jalan keluar terbaik untuk MEREKA BERDUA dari setiap masalah. Melihat sesuatu dari dua sudut pandang. Kalau perlu melibatkan pasangan dalam menentukan dan mengambil keputusan atas hal-hal penting. Juga SELALU menyelesaikan masalah yang dihadapi, dengan tujuan untuk TERUS BERSAMA.

Ada beberapa jenis LOVE aka Cinta lho guys, yuk tengok:
1. Non Love
Jadi ya ketiga komponen tadi nggak ada sama sekali. Misalnya teman kantor beda divisi yang harus ngerjain satu proyek sama-sama. Kenalan. Sama-sama fans JKT 48. dsb.
2. Liking.
Ada satu komponen yakni Intimacy. Ada kedekatan. Biasanya terkait dengan persahabatan. Atau mungkin suka terhadap sesuatu.
3. Infatuation.
Biasanya terjadi pada cinta pada pandangan pertama. CUMA ada PASSION. Misalnya tertarik sama cewek yang kriteria fisiknya sesuai banget sama yang dimau, terus langsung cari tau tentang doi.
4. Empty Love
Bukan cinta kosong ya. Disini komponennya cuma komitmen. Apa bisa? Bisa lah. Pasangan kayak gini, punya komitmen buat saling setia satu sama lain dan setia pada hubungan itu. Nggak ada keterhubungan emosi (intimasi) dan ga ada hasrat dalam (passion). Contohnya untuk orang yang dipaksa untuk menikah, dan untuk satu dan lain hal mereka nggak boleh berpisah. Ini dipaksa lho ya, beda sama dijodohkan apalagi taaruf. Beda banget.
5. Romantic Love
Nah agak panjang nih penjelasannya. Hehehe...
Romantic love itu ada dua komponen nih, intimacy sama passion. Siapa yang bisa nyebutin contohnya?
SAYA! hahaha... Contohnya HTSan, TTMan, cinta monyet, atau kalau diluar negeri sering ada term Summer Fling. Ada lagunya lagi.
Jadi ada ketertarikan fisik, keinginan seksual minimal saling lirik mata dan keinginan memiliki, tapi juga ada kedekatan. Minimal ya sms, bbm, ngeLINE, whatsapp, wechat, kakaotalk, chaton, message fb, mention atau dm twitter, dsb dsb.
Nah, ini yang bikin nahas. Karena banyak yang menganggap kedekatan sekedar dari dunia maya adalah cinta. Ada yang ajak kopi darat terus langsung ngapa-ngapain karena ngerasa kenal, ada yang belum ngerasa jadian tapi deket di facebook karena si gebetan jadian ehh ngebunuh pacarnya. Duh dek... Hal-hal negatif dari sosial media dijauhi lah. oke pesan sponsor. back to topic...
Ketika seseorang baru merasa memiliki kedekatan emosional, dan saling tertarik dalam segi fisik maupun non fisik. Tapi belum menunjukkan adanya komitmen untuk menjaga hubungan itu untuk tetap langgeng disebut sebagai romantic love.
Yap. Sebenernya lebih tepat kalau dibilang HTS atau TTM rite?
But hold on. Gimana dengan pacaran?
Pacaran adakah komitmen? Jawabannya ada yang ada, dan ada yang enggak. Yang enggak adalah orang-orang yang beraliran "going with the flow" atau "biarin aja ngalir kayak air" atau "Only God know where this relationship will ends" atau "Ya gue emang pacaran. Tapi jodoh kan ditangan Tuhan. Jalani aja."
Yang ada akan selalu merencanakan masa depan untuk berdua, diskusi untuk mengambil keputusan penting untuk masing-masing, selalu mau jadi temen curhat bahkan ndak keberatan jadi sopir atau tukang masak tiap hari. Mulai memperhatikan dan mengurus kebutuhan masing-masing yang sederhana. Dan saling bantu dalam mencapai mimpi masing-masing. Yang lebih maju lagi, sudah mengenalkan pasangan ke orangtua dan menanyakan pendapat orangtua tentang pasangannya tersebut. Tapi apa ini udah bisa disebut consummate love? Kita bahas nanti di poin consummate love.
Kalau orang HTS kan jelas ya nggak ada komitmen. Namanya aja Hubungan Tanpa Status. Jadi nggak punya hak klaim atas diri pasangan, nggak boleh cemburu, nggak boleh merasa memiliki. Rite?
Kalau TTM? Ini adalah jenis hubungan yang sepertinya belum pernah diteliti secara mendalam. Hayo siapa yang mau neliti?
6. Companionate Love
Dari namanya aja jelas. Saling menemani.
Disini ada intimacy sama commitment. Nah ini bisa terjadi dalam pernikahan yang sudah cukup lama. Karena passion lama-lama bisa memudar. Ya kali udah 20 tahun menikah masih pengen dipegang tangannya kemana-mana, dibelai, dielus-elus, ya kayak penganti baru? hmmm.. mungkin saja sih. Kita liat nanti di consummate love.
Intinya, mereka yang memiliki cinta tipe ini sangat komit dengan satu sama lain, dan komit dalam hubungan. Selain itu ada kedekatan emosional. Contohnya lagunya sheila on yang judulnya Terima Kasih Bijaksana
"percaya apapun yang akan terjadi nanti, kau tetap pesona rahasia di lagu ini, tak peduli berapakah berat badanmu nanti, kau tetap yang termuuach dihati..."
7. Fatous Love
Contohnya adalah cintanya Britney Spears sama Kim Kardashian.
Kim menikah cuma 72 hari sama Kris. Yap, exactly kisah cinta mereka kan terpublish di internet sangat glamor dan "terlihat" hangat. Tapi dikabarkan komunikasi yang tidak pas menjadi penyebab mereka divorce. Nah lho, komunikasinya belum bener udah nikah. Itu menandakan belum ada kedekatan emosional.
Britney? 55 jam saja. Bahkan kemudian pernikahannya dibatalkan.
8. Consummate Love
Ini adalah jenis cinta yang ada ketiga komponen tersebut.
Dalam tipe cinta ini ada hasrat, keintiman, dan komitmen. Ini cinta yang ideal yang semua orang mau. Ketika anda mencapai tahap ini. Menikahlah.
Tapi jenis cinta ini tidak mudah dimaintain seiring berjalannya waktu.
Tapi ada kok yang bisa. Mungkin Pak Habibie sama Bu Ainun kali ya. Tapi kayaknya mereka masuk ke Companionate Love kali ya? Anda yang memutuskan.
Yang pasti hampir semua pengantin baru masuk ke tipe cinta ini.

Selain ada Tipe, ada juga Gaya atau Style atau Jenis dari Cinta.
Nah itu jenis-jenis cinta....
Garis besarnya gini:
•Eros = romantic love, diawali dengan ketertarikan fisik yang kuat (passion)
•Ludus = game-playing love. Yang penting happy tanpa komitmen.
•Storge = friendship love. Cinta yang baik adalah cinta yang muncul perlahan. Bisa diawali dari pertemanan. Bisa "witing tresno jalaran seko kulino"
•Pragma = logical love “I consider whether my partner will be a good parent”. Berdasarkan kriteria tertentu. Dilihat bibit, bebet, bobot. Gimana dia bisa mengisi kekosonganku? dsb.
•Mania = possessive, excited love “When my lover ignores me I get sick all over”. Ya ini jenis cinta anak muda banget. Doi ga sms galau. Doi sibuk sedih. Doi mendadak cuek, duh kepo banget nyariin salahnya doi jangan-jangan punya gebetan baru.
•Agape =selfless love“I would do anything I can to help my lover”. Ini yang namanya cinta buta. Eh iya nggak? Hehehe.

Jadi Cinta kamu yang seperti apa???

No comments:

Post a Comment